Berdiri sejak 9 Maret 2005, Airlangga Broadcast Education telah melahirkan banyak lulusan yang telah banyak bekerja di televisi nasional dan Production House (PH) tingkat nasional. Mereka menjadi asisten sutradara seperti Rizal Mantovani. “Ada juga yang menjadi asisten di film layar lebar Habibie dan Ainun,” ujar Khusnul Abidin Sebagai Koordinator Program.
Pada 2012, program pendidikan broadcasting dibuka Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan. Tahun lalu, menyusul Politeknik Negeri Samarinda. Di bawah naungan POLNES, Broadcast Education diharapkan dapat melahirkan insan-insan pertelevisian dengan keahlian mumpuni yang siap bekerja di televisi tingkat nasional atau PH nasional. “Kami menyiapkan lulusan yang siap kerja,” Tambah Abidin.
Ari Wibowo, mahasiswa angkatan pertama Polnes Broadcast Education menjelaskan, porsi pengajaran 70 persen praktik dan 30 persen teori dirasa sangat membantu mahasiswa cepat belajar. Walaupun dengan peralatan yang masih terbatas, katanya, sistem pengajaran yang interaktif membuat dia nyaman belajar. Mahasiswa kelahiran 2 Januari 1992 ini bercita-cita menjadi sutradara.
Diakuinya, untuk menggapai itu, tidak perlu jauh-jauh ke Pulau Jawa untuk mendapatkan pendidikan broadcasting. “Di Samarinda sudah ada,” tambah mahasiswa kelahiran Waru, Penajam Paser Utara, ini. Setelah lulus dari Polnes Broadcast Education, Ari ingin memajukan pertelevisian di Kaltim. Di Bumi Etam, telah berdiri beberapa stasiun televisi lokal seperti Kaltim TV, Samarinda Televisi dan Balikpapan Televisi.(*/dns/fel/k10)