Jika mengunjungi gelaran Kaltim Education Expo (KEE) di Kompleks Stadion Madya Sempaja, Samarinda, pemandangan robot menari ini bisa ditemukan di stan Politeknik Negeri Samarinda (Polnes). Dikatakan Wahyudi Ratama, mahasiswa Polnes jurusan Teknologi Informasi, robot yang bisa menari ini termasuk jenis robot Bioloid Premium berbentuk manusia.
Dia mengatakan, robot rakitan jenis ini dapat diprogram sesuka hati. Meski demikian, mahasiswa semester IV ini mengatakan, bukan hal mudah melakukan hal tersebut. Sebagai contoh, sebutnya, untuk membuat gerakan melambai, tiga servo controller harus diletakkan di bahu, siku, dan pergelangan tangan sang robot agar dapat menyimulasikan gerakan tersebut. Selain Wahyudi, Periyaldi dan Wikarno pun mengatakan hal serupa. Dua mahasiswa Polnes ini mengatakan tantangan utama merakit dan memprogram robot adalah ketelitian dan kesabaran. “Memprogram robot ini lumayan susah. Ada yang membutuhkan waktu 1,5 jam saja, ada pula yang membutuhkan waktu dua hari plus obat sakit kepala saking ribetnya,” ujar Wahyudi saat ditemui Kaltim Post, Kamis (9/5) kemarin. Selain robot Human Bioloid Premium, dipamerkan pula robot Bioloid Premium berbentuk kalajengking, robot Darwin dan robot Line Follower berbasis micro controller. Masing-masing robot ini memiliki kemampuan khusus.
Darwin alias Dynamic Anthropomorphic Robot with Intelligence seharga Rp 180 juta ini dapat melakukan gerakan menari tarian suku Dayak dan bermain bola. Robot-robot ini memang menjadi andalan di kampus yang beralamat di Jalan Cipto Mangunkusumo, Samarinda. Tak hanya di Polnes, beberapa stan dari sekolah, yayasan dan lembaga pendidikan serta pelatihan di Kaltim juga memamerkan seluruh keunggulan yang dimilikinya. (*/roe/wan)